Candi Singosari, Candinya Ken Dedes

7:51 PM
Salah satu kerajaan di Jawa Timur yang memberikan jejak peninggalannya adalah Tumapel atau Singosari. Kisah mengenai masa kejayaan, penggulingan, dan - yang paling membedakan dari kerajaan lain - kekuatan kecantikan permaisurinya, Ken Dedes, sudah kerap kita dengar.

Candi Singosari atau juga dikenal dengan candi Ken Dedes berada di Desa Candirenggo, Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang. Candi ini terletak di lembah antara Pegunungan Tengger dan Gunung Arjuna di ketinggian 512 meter dpl. Cara pembuatan candi ini dengan sistem menumpuk batu-batu andhesit hingga ketinggian tertentu, selanjutnya diukir dari atas ke bawah.

Candi Singosari
Kompleks candi ini menempati area 200 meter x 400 meter dan terdiri dari beberapa candi. Di sisi barat laut kompleks terdapat sepasang arca raksasa besar (tinggi hampir 4 meter, disebut Dwaraphala) dengan gada (senjata) terhunus. Mereka dilambangkan sebagai raksasa yang menjaga kerajaan itu. Bangunan candi utama dibuat dari batuan andhesit, menghadap ke barat, berdiri pada alas bujursangkar berukuran 14 meter x 14 meter, dengan tinggi 15 meter. Candi ini kaya akan ornamen ukiran, arca, relief (yang mengisahkan Kerajaan Singosari di masa lampau).

Penjaga Candi
Dari pengamatan, Ratu Ken Dedes cukup dominan dalam kisah kerajaan ini. Ratu Ken Dedes adalah permaisuri dari dua raja. Saat Tunggul Ametung memimpin kerajaan itu, Ken Dedes adalah permaisurinya. Tapi Ken Arok, seorang pengawal jatuh cinta pada sang permaisuri saat melihat sinar aura pada diri sang ratu, yang diyakini akan memberikan keturunan raja-raja.  Ken Arok lalu membunuh Tunggul Ametung dan menikahi Ken Dedes. Tak lama kemudian, Ken Arok menjadi raja berikutnya di Singosari.

Memang ada benarnya juga wejangan para orang tua dan juga kisah Adam dan Hawa di kitab suci. Kekuatan wanita akan menjadi kelemahan pria. Bukan sekadar pancaran kecantikan, "kekuatan" wanita juga  dapat dijadikan senjata. Ken Dedes dengan aura kewanitaannya melakukan hal itu secara tidak langsung, karena konon Ken Dedes tidak mencintai Tunggul Ametung. Perkawinan mereka karean paksaan. Demikianlah kisah itu bergulir. Kecantikan wanita dapat membahayakan kaum pria.

Artikel Terkait

Penulisan markup di komentar
  • Untuk menulis huruf bold gunakan <strong></strong> atau <b></b>.
  • Untuk menulis huruf italic gunakan <em></em> atau <i></i>.
  • Untuk menulis huruf underline gunakan <u></u>.
  • Untuk menulis huruf strikethrought gunakan <strike></strike>.
  • Untuk menulis kode HTML gunakan <code></code> atau <pre></pre> atau <pre><code></code></pre>, dan silakan parse kode pada kotak parser di bawah ini.

Disqus
Tambahkan komentar Anda

5 comments

Warning!! SPAM has been detected!

Balas

Warning!! SPAM has been detected!

Balas

Warning!! SPAM has been detected!

Balas
This comment has been removed by a blog administrator.
This comment has been removed by a blog administrator.