Air Terjun Dua Warna Di Sumatera Utara

10:00 AM
Danau dua warna sudah ada, tiga warna juga sudah ada, ada satu lagi keindahan alam di Indonesia yang unik yaitu Air Terjun Dua Warna di Sibolangit atau ada yang menyebutnya Air Terjun Telaga Biru.  Air terjun ini berada di Desa Durin Sirugun, Kecamatan Sibolangit, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara tepatnya di kaki Gunung Sibayak. Jarak antara Kota Medan dengan Sibolangit sekitar 75 km. Dari pintu masuk bumi perkemahan Sibolangit ke air terjun dapat ditempuh selama 2 - 3 jam.

Seperti namanya, air terjun ini memiliki dua warna yaitu, air yang turun dari atas berwarna biru muda, sedangkan air yang tertampung dibawah berwarna putih ke abu-abuan. Warna tersebut timbul dikarenakan adanya kandungan phosfor dan belerang yang ada di air terjun ini sehingga pengunjung tidak diperbolehkan untuk meminumnya. Dengan gradasi dua warna itu, membuat pemandangan air terjun begitu indah dan menakjubkan. Sumber air terjun ini sendiri berasal dari Gunung Sibayak.

Hutan Lebat
Untuk mencapai lokasi air terjun yang memiliki ketinggian 100 meter ini membutuhkan perjuangan ekstra keras. Dari pintu utama bumi perkemahan Sibolangit, pengunjung harus rela berjalan kaki menyusuri hutan yang rimbun selama kurang lebih 2-3 jam.  

Air Terjun Dua Warna
Di sepanjang jalan setapak menuju air terjun dua warna, banyak terdapat petunjuk jalan yang memang dipasang oleh pihak pengelola agar memudahkan pengunjung untuk sampai kesana. Namun bila sobat takut akan tersesat, tidak ada salahnya untuk menyewa pemandu lokal disana dengan tarif 100 - 300 ribu rupiah tergantung jumlah pesertanya dan negosiasi sobat.

Telaga Biru
Jalur yang dilalui juga tidak semulus jalan raya di kota - ya iyalah namanya juga hutan - ada tanjakan, turunan, bahkan juga melintasi sebuah sungai kecil. Setelah melalui perjalanan yang begitu melelahkan, rasa lelah, capek, pegal akan hilang dengan sendirinya setelah menyaksikan keindahan air terjun yang memiliki dua warna tersebut.

Prasasti
Air terjun yang berada pada ketinggian 1.270 meter dpl ini banyak dikunjungi oleh etnis Tionghoa. Mereka percaya bahwa bila sesudah mengunjungi tempat ini, keberuntungan mereka akan bertambah. Di sekitar air terjun terdapat sebuah prasasti yang dibuat untuk mengenang seorang wisatawan yang meninggal di kawasan ini. Disinilah banyak pengunjung yang mendirikan tenda untuk bermalam sambil menikmati keindahan air terjun dan suara gemuruhnya.

Artikel Terkait

Next Article
« Prev Post
Previous Article
Next Post »
Penulisan markup di komentar
  • Untuk menulis huruf bold gunakan <strong></strong> atau <b></b>.
  • Untuk menulis huruf italic gunakan <em></em> atau <i></i>.
  • Untuk menulis huruf underline gunakan <u></u>.
  • Untuk menulis huruf strikethrought gunakan <strike></strike>.
  • Untuk menulis kode HTML gunakan <code></code> atau <pre></pre> atau <pre><code></code></pre>, dan silakan parse kode pada kotak parser di bawah ini.

Disqus
Tambahkan komentar Anda

2 comments

Seandainya warna gradasinya bukan diakibatkan oleh adanya phosfor dan belerang, pastinya lebih asyiik soB bisa nyebur langsung di sekitar air terjunnya. hehe

Balas

makin seger jadinya gan.....

Balas