Goa Gajah terletak di Desa Bedulu, Kecamatan Blahbatuh, Kabupaten Gianyar. Berada persis di sebelah kanan jalan raya jalur Ubud - Kintamani sehingga memudahkan perjalanan kesana. Apabila dari Kota Denpasar hanya memerlukan waktu sekitar 45 menit saja untuk menempuh perjalanan ke Goa Gajah yang berjarak 30 km ke arah timur laut.
Memasuki kawasan wisata Goa Gajah, seperti biasa kita akan disambut deretan toko souvenir. Tapi sobat bisa mengacuhkannya terlebih dahulu sebab, bukankah tujuan utama kita adalah melihat tempat yang bernama Goa Gajah tersebut?. Namun kalau memang sobat ingin terlebih dahulu berburu kenang-kenangan, silakan saja.
Welcome |
Sebelum masuk lokasi, sebaiknya sobat terlebih dahulu ke tempat informasi untuk mendapatkan pamflet atau keterangan tertulis tentang objek wisata ini. Berbeda dengan objek wisata lain di Bali, Goa Gajah memiliki kelebihan yaitu karena adanya tempat informasi ini. Jadi kita tahu tentang sejarah benda-benda yang ada disini.
Pintu Masuk |
Untuk masuk dan menikmati Goa Gajah, kita harus membayar tiket sekitar Rp 6.000 untuk dewasa dan Rp 3.000 untuk anak-anak. Di loket ini juga ada Kamen (sarung khas Bali) yang bisa dipakai untuk mereka yang bercelana pendek. Sebab salah satu aturan untuk masuk ke tempat ini adalah harus berpakaian rapi dan tidak sedang datang bulan bagi perempuan.
Memasuki kawasan inti Goa Gajah, sobat akan menuruni jalan setapak yang dipaving dan berundak. Dari bagian paling atas setelah pintu loket tiket ini, kalau melihat ke kiri, kita bisa melihat hampir seluruh bagian Goa Gajah di bawah. Hal ini karena Goa Gajah memang berada di bawah kita. Lebih tepat menggambarkannya adalah bahwa jalan masuk ini berada di tebing dengan jalan setapak setinggi 10 meter dari tempat dimana Goa Gajah itu berada.
Petirtaan |
Di pelataran Goa Gajah terdapat tempat mandi atau petirtaan yang airnya dipercaya sebagai air suci. Petirtaan kuno ini berukuran 12 x 23 meter persegi yang terbagi menjadi 3 bilik. Di depan petirtaan terdapat kumpulan artefak yang dikumpulkan di satu tempat. Artefak ini berupa potongan bangunan kuno maupun patung. Di kumpulan artefak ini ada tulisan yang menegaskan bahwa benda-benda bersejarah ini berada di bawah lindungan Departemen Kebudayaan Gianyar.
Di pelataran ini terdapat juga dua Bale yaitu Bale Angklung untuk menyimpan pelataran upacara dan Bale Pemiosan yang dijadikan tempat Pemangku (pemimpin upacara Umat Hindu) ketika ada upacara di Goa Gajah.
Setelah itu, tibalah saatnya menuju bagian paling inti dari objek wisata ini yaitu Goa Gajah tersebut. Persis sebelum masuk goa terdapat Arca Ganesha (gajah) yang biasa dijadikan latar belakang foto bagi para pengunjung. Setelah itu masuk goa melalui pintu berukuran 1 x 2 meter persegi. Goa ini berada di sebelah utara petirtaan dan dipahatkan ke dalam tebing yang menjorok ke bagian dalam. Di atas pintu masuk terdapat relief paling besar berupa manusia raksasa dengan mulut besar, hidung besar, mata bulat dan gigi runcing. Di dinding pintu masuk ini terdapat tulisan dalam bahasa Jawa kuno.
Lantai pada goa ini adalah tanah liat yang karena tidak ada sinar matahari sehingga terlihat basah, tidak seperti di pelataran yang kering. Sedangkan dindingnya batu padas dengan lumut-lumut menempel di sana. Bau khas akan langsung tercium ketika kita memasukinya. Goa ini berbentuk huruf "T" dengan panjang menjorok ke utara sepanjang 9 meter. Di ujung bagian menjorok ke utara ini kita akan bertemu "pertigaan" ke kanan atau timur dan kekiri atau barat. Panjangnya hampir sama sekitar 15 meter dengan lebar dan tinggi sekitar 3 meter. Di ujung barat terdapat Arca Ganesha dan sebelah timur terdapat Arca Trilingga.
Puas melihat-lihat bagian dalam Goa Gajah, kita bisa menikmati bagian lain dari Goa Gajah. Keluar dari goa, pengunjung bisa melihat pura Goa Gajah. Pura ini berada di sebelah kiri setelah kita keluar. Bagian utama berupa Pelinggih Ratu Brayut sedangkan bagian lainnya berupa tiga bale yaitu Bale Piasan, Bale Ratu Ngurah, dan Bale Pengarum.
Masih ada tempat terakhir yang bisa dikunjungi yaitu Lembah Tukad Pangkung. Lembah ini berada di sebelah selatan petirtaan. Sebelum sampai tempat ini, pengunjung akan melewati pohon randu raksasa yang berumur 500 tahun. Untuk menuruni lembah yang cukup curam ini juga ada jalan setapak yang telah dipaving sehingga memudahkan pengunjung. Disini kita bisa bermain air bahkan cuci muka. Ada juga beberapa warga yang menggunakan air sungai ini untuk mandi atau berendam. Tertarik ke Goa Gajah?...