Malioboro, Surga Cendera Mata Di Yogya

7:37 AM
Malioboro, siapa yang tidak kenal dengan nama jalan yang satu ini. Jujur saja ketika pergi ke Yogya, baik melalui stasiun kereta api Tugu ataupun Bandara Adi Soetjipto, daerah atau tujuan utama mana yang pertama terbesit dalam pikiran sobat?. Dilarang bohong lhoo. Kalau sobat sebut Keraton Yogya sudah pasti sobat bohong. Mungkin Keraton Yogya adalah tujuan kedua setelah puas berjalan menyusuri Jl. Malioboro dan menggila dengan membeli semua cendera mata disini! Ya kan??? Hehehe...

Malioboro adalah nama jalan di Yogyakarta yang membentang dari Tugu Yogyakarta sampai perempatan kantor pos Yogyakarta. Walaupun sudah dibuat cukup teratur dengan pemisahan jalan antara kendaraan bermesin dan delman serta becak yang memang banyak terdapat disana, tetap saja jalan ini terkesan sangat ramai dan "penuh". Salah satu alasannya adalah jalan ini berada dalam garis imajiner poros Keraton Yogyakarta. Dengan demikian, bisa dikatakan detak kehidupan kota ini terpancar dari keadaan Jalan Malioboro.

Jalan Malioboro
Daya tarik tempat-tempat wisata sejarah yang masih ada di kawasan ini menghilang, dan itu merupakan keberhasilan pedagang kaki lima Malioboro dalam menjual produk mereka . Cendera mata yang begitu beragam, mulai dari kerajinan khas Yogya sampai aneka kaos ataupun tas bermerek KW 3. Itulah yang membuat Yogya menarik!. Produk yang ditawarkan begitu beragam dengan harga yang terjangkau.

Becak Dan Delman
Saat malam menjelang, penjual cendera mata berganti dengan pedagang kaki lima yang lain, yang hampir seragam menjual makanan khas kota itu: Gudeg. Dengan mudah kita juga bisa menjumpai seniman jalanan, baik yang berdendang ataupun menawarkan diri menggambar wajah sobat pada kertas A4.

Malam Di Malioboro
Pemandangan lain yang merupakan potret muram jalan ini adalah para anak jalanan (disebut "gali" : Gank Liar) yang hidup disana. Kalau sobat pecinta film, sobat pasti ingat salah satu film yang dibintangi oleh Christine Hakim, yang dengan lugas menggambarkan kehidupan "gali". Disini, mereka sudah menjadi bagian dari Malioboro yang demikian dinamis.

Pada postingan selanjutnya saya akan memberikan tips-tips bila sobat belanja cendera mata ataupun membeli makanan di Jalan Malioboro ini.

Artikel Terkait

Next Article
« Prev Post
Previous Article
Next Post »
Penulisan markup di komentar
  • Untuk menulis huruf bold gunakan <strong></strong> atau <b></b>.
  • Untuk menulis huruf italic gunakan <em></em> atau <i></i>.
  • Untuk menulis huruf underline gunakan <u></u>.
  • Untuk menulis huruf strikethrought gunakan <strike></strike>.
  • Untuk menulis kode HTML gunakan <code></code> atau <pre></pre> atau <pre><code></code></pre>, dan silakan parse kode pada kotak parser di bawah ini.

Disqus
Tambahkan komentar Anda

2 comments

Wuiiih jadi pengen kesana gan

Balas

malioboro emang keren gan....tapi harus jeli dalam belanja disana biar dapat harga murah...

Balas