Wisata Taman Nasional Pulau Komodo. Menyusuri pulau ini, kita langsung diajak menikmati udara segar serta panorama alam yang indah namun berbalut penuh kesunyian. Tanaman yang menghampar, seperti bergoyang menyapa siapa saja yang melintas dihadapnya. Mungkin ini juga yang dirasakan Letnan Steyn va Hens Broek di tahun 1910-an, saat pertama kali tiba di Pulau Komodo. Saat itu, ia datang untuk membuktikan kasak-kusuk pasukan Belanda yang mengatakan adanya hewan naga (sebutan ilmuwan untuk Komodo).
Taman Nasional Pulau Komodo (TNPK), merupakan habitat komodo satu-satunya di dunia. Kelestariannya patut dijaga, mengingat satwa komodo rentan kepunahan. Destinasi wisata TNPK sendiri, menawarkan petualangan paripurna di darat dan bawah laut. Terdiri dari dua pulau besar, Komodo dan Rinca, serta pulau-pulau kecil. Menuju ke pelabuhan kecil ini dapat dicapai dengan berlayar dari pelabuhan di Labuan Bajo, ibukota Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Komodo |
Jika beruntung, kita dapat melihat bagaimana sang naga berburu mangsa, seperti rusa atau babi hutan. Binatang ini memiliki gigitan maut yang konon racun di ludahnya mampu melumpuhkan calon mangsanya. Setelah digigit, mangsanya akan terluka beberapa hari dan mati. Komodo yang setia mengikuti kemudian menyantapnya.
Pesisir Pantai Pulau Komodo |
Namun saat tertentu, kita hanya dapat melihat mereka berjemur di jalan dan savana. Selain komodo, di dalam pulau ini juga tersimpan kekayaan alam flora. Seperti kayu sepang, pohon nitak, dan masih banyak lagi. Sejak dinobatkan sebagai Warisan Dunia UNESCO pada 1991, gelombang kedatangan wisatawan, baik domestik dan khususnya wisatawan manca negara terus bergelombang berdatangan ke TNPK.
Prestasi membanggakan buat Indonesia, adalah di tahun 2009, Taman Nasional Pulau Komodo sempat dinobatkan menjadi finalis "New Seven Wonders of Nature" yang baru diumumkan pada tahun 2010 melalui voting secara online di www.N7W.com.
Indah |
Kendati demikian, pemerintah pusat dan pemerintah setempat tidak tinggal diam, untuk terus berusaha mempersolek Taman Nasional Komodo untuk mencuri mata dunia. Dalam kurun tahun terakhir, Labuan Bajo, terus bersolek terutama menjelang Sail Komodo 2013. Hotel dan restoran mulai banyak bertumbuhan.
Begitu juga suasana di Jalan Soekarno Hatta kian semarak seiring berdirinya restoran Mediterraneo, Treetop, The Lounge, dan Gardena. Upaya ini juga mendapatkan perhatian besar dari masyarakat setempat, dengan berusaha menjadi tuan rumah yang ramah dan menjaga kelestarian lingkungannya.